Mengapa Pejabat Negara Perlu Memiliki Sikap Titik-Titik dalam Bertindak?
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pejabat negara perlu memiliki sikap titik-titik dalam bertindak. Mengapa hal ini begitu penting?
Menurut Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, seorang pakar ilmu komunikasi, “Sikap titik-titik mengacu pada kehati-hatian dan kecermatan dalam setiap langkah yang diambil. Seorang pejabat negara harus mampu mempertimbangkan segala konsekuensi dari tindakannya.”
Sikap titik-titik juga menjadi kunci dalam menjaga integritas dan kejujuran seorang pejabat negara. Dengan memiliki sikap titik-titik, seorang pejabat negara akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan tidak terjebak dalam praktek korupsi atau nepotisme.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM, “Sebagai pejabat negara, kita harus mengedepankan sikap titik-titik dalam segala tindakan. Kita tidak boleh sembrono atau gegabah dalam bertindak, karena itu dapat merugikan bangsa dan negara.”
Selain itu, sikap titik-titik juga mencerminkan profesionalisme seorang pejabat negara. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Dr. Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI, menegaskan bahwa “Seorang pejabat negara harus memiliki sikap titik-titik agar dapat dipercaya oleh masyarakat dan menjalankan tugasnya dengan baik.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap titik-titik sangatlah penting bagi seorang pejabat negara. Kehati-hatian, kecermatan, integritas, dan profesionalisme adalah nilai-nilai yang harus dimiliki untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menghasilkan kinerja yang baik dalam menjalankan tugas sebagai pelayan negara.